(PERANG DUNIA XXX) --- Nairobi// Calon
kuat partai Kenya Uhuru Kenyatta yang dipastikan sebagai presiden pada Rabu (6/3)
dicurigai memasukkan banyak surat suara rusak dalam hasil pemilihan Senin lalu,
karena kecewa atas lambannya
perkembangan penghitungan, lansir Modern Ghana yang dipantau MINA di Jakarta,
Kamis (7/3).
Pemilu Senin lalu adalah yang pertama sejak 2007
ketika sengketa atas proses penghitungan suara pemilu meletus menjadi minggu
kekerasan mematikan yang menewaskan lebih dari 1.100 orang.
(Source: modernghana.com) |
Pemimpin dan
pejabat pemilu menghimbau rakyat tenang
setelah sistem penghitungan elektronik gagal dan menunda hasil penghitungan
suara. Lebih dari 40 persen tempat pemungutan suara telah dihitung, memberikan
Kenyatta 58 persen suara sah dengan 38 persen untuk pesaing terdekatnya, Raila
Odinga.
Dengan
selisih suara yang cukup kecil, masuknya sejumlah besar surat suara rusak dalam
hitungan menjadi kontroversi utama. Surat suara yang rusak mencapai lebih dari
lima persen suara, yaitu sekitar 300.000 surat suara.
Masuknya
surat suara rusak menimbulkan kecurigaan publik kepada pejabat dari koalisi
Kenyatta, Ngilu Charity.
Raila Odinga (Source: nehandaradio) |
Surat suara
rusak yang begitu banyak sangat menambah jumlah suara yang dibutuhkan seorang
kandidat mencapai ambang batas 50 persen untuk kemenangan putaran pertama.
Ada
kekhawatiran dengan meluasnya kegagalan sistem penghitungan suara elektronik yang diterima dari TPS.
Setelah sistem
terhenti Rabu siang, Komisi Pemilihan Umum (IEBC) memerintahkan petugas pemilu
menghitung ulang surat suara dan hasilnya dibawa langsung oleh petugas ke
kantor pusat.
Helikopter
dan pesawat carteran mengangkut petugas pemilu dari kabupaten yang berjauhan ke Bomas, Nairobi
membawa hasil penghitungan.
Kalonzo
Musyoka, pasangan Presiden Odinga mengatakan
kekhawatiran partainya pada kegagalan pencatatan
elektronik IEBC serta banyaknya surat
suara yang rusak. Tapi dia mendesak para pendukungnya untuk menjaga perdamaian.
Perdana
Menteri Odinga mengatakan kemenangannya dirampok di tahun 2007 lalu, ketika
hasil sengketa pemilu memicu kekerasan
etnis berdarah.
Calon kuat Kenyatta
yang merupakan putera pendiri Negara itu menghadapi dakwaan Pengadilan Kriminal
Internasional (ICC) karena diduga terlibat dalam kejahatan kemanusiaan dalam
aksi kekerasan itu.
Untuk menang
langsung dan menghindari putaran kedua, seorang calon harus menang lebih dari
50 persen dari total suara. Menurut konstitusi minimal 25 persen suara di
peroleh dari setengah lebih semua kabupaten. Kenya memiliki 47 kabupaten.
Daily Nation
Kenya memperingatkan dalam editorial Rabu-nya bahwa meskipun pemilu sebagian
besar berjalan damai, namun ada potensial
"jalan berbatu" ke depan.
Beberapa hari
terakhir, kecuali peristiwa serangan di pantai dan ledakan beberapa bom,
sebagian besar wilayah Kenya telah tenang.
Hasil, jajak
pendapat 2007 antara Presiden Mwai
Kibaki melawan Odinga, memicu gelombang protes, terutama karena kurangnya
transparansi dalam cara menghitung surat suara.
Odinga dan
saingannya Kenyatta - salah satu pria
terkaya dan terkuat di Afrika - secara terbuka telah berjanji tidak akan ada
peristiwa berdarah seperti 2007-2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar