(PERANG DUNIA
XXX) --- Bamako, Mali// Sumber militer
Mali mengatakan lima pejuang Islam melakukan serangan bom, Sabtu
(4/5), menargetkan patroli militer
dekat Gao di Mali
utara, menyebabkan dua tentara Mali dan penyerang
tewas, Modern Ghana melaporkan yang dikutip MINA.
"Sebuah patroli militer Mali berada di desa Hamakouladji (40 kilometres/25 km sebelah utara dari Gao) Sabtu ini," kata sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan.
"Pelaku jihad meledakkan diri dalam patroli yang berlalu. Dua tentara Mali tewas di tempat. Lima pejuang juga meninggal," kata sumber di Gao, kota utama Mali Utara.
"Sebuah patroli militer Mali berada di desa Hamakouladji (40 kilometres/25 km sebelah utara dari Gao) Sabtu ini," kata sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan.
"Pelaku jihad meledakkan diri dalam patroli yang berlalu. Dua tentara Mali tewas di tempat. Lima pejuang juga meninggal," kata sumber di Gao, kota utama Mali Utara.
Pejuang Islam Mali
dari Perancis ditangkap
"Tak lama setelah penangkapan Gilles Le Guen bersama keluarganya, istri dan lima anaknya (dua perempuan dan tiga anak laki-laki) segera dievakuasi ke Paris," kata sumber keamanan kepada salah satu kantor berita Perancis.
Istri Le Guen yang berasal dari wilayah Maghreb dari barat laut Afrika, dan anak-anaknya naik pesawat ke Paris dari Bamako, ibukota Mali.
"Perjalanan diberi lampu hijau oleh otoritas konsuler Prancis," kata sumber keamanan.
Le Guen diyakini telah bergabung dengan organisasi pejuang Afrika Utara, Al-Qaeda di Maghreb Islam (AQIM) setelah pindah ke Mali dengan keluarganya. Sebelumnya menjalankan tugas dan tinggal di Maroko dan Mauritania.
Perancis yang memimpin perang Mali, sejak 11 Januari 2013 lalu, telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang serius di wilayah utara negara itu dan menciptakan pengungsi ribuan orang yang kini hidup dalam kondisi menyedihkan.
Lembaga Amnesty International mengatakan, pada 1
Februari 2013, pelanggaran berat hak asasi manusia terjadi di Mali, termasuk
pembunuhan anak-anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar