(PERANG
DUNIA XXX) --- Islamabad// Sejumlah pria bersenjata membunuh jaksa utama
pemerintah Pakistan untuk kasus pembunuhan Benazir Bhutto di Islamabad, Jumat
(3/5), Aljazeera melaporkan yang dikutip MINA.
Para
pelaku penembakan melarikan diri menggunakan sepeda motor.
“Jaksa
negara Chaudhry Zulfiqar Ali ditembak di kepala, bahu dan dada dalam serangan pada
hari Jumat saat ia mengemudi untuk sidang kasus pembunuhan mantan perdana
menteri, yang dibunuh pada tahun 2007,” kata pihak kepolisian, Arshad Ali.
Ali mengatakan peluru mengenai pengacara setidaknya 13 kali dan mobilnya ditinggalkan dalam kondisi berlubang dan kaca depan hancur oleh tembakan.
Ali mengatakan peluru mengenai pengacara setidaknya 13 kali dan mobilnya ditinggalkan dalam kondisi berlubang dan kaca depan hancur oleh tembakan.
Serangan itu terjadi di siang hari bolong, di
sebuah jalan sibuk di lingkungan kelas menengah ibukota Pakistan. Pengawalnya juga terluka dan seorang wanita
tewas ketika Zulfiqar kehilangan kendali atas kendaraannya.
Presiden Pakistan Asif Ali Zardari yang merupakan mantan suami Bhutto, mengutuk keras pembunuhan kejaksaan dan menyerukan penyelidikan menyeluruh.
“Motif pembunuhan itu belum jelas, namun keterlibatannya dalam dua kasus utama yang besar memungkinkan akab kuat diteliti,” kata Zardari.
Tahanan rumah Musharraf
Hari Selasa (30/4), mantan penguasa militer Pervez Musharraf ditempatkan di dalam tahanan rumah selama dua minggu atas tuduhan bahwa ia bersekongkol untuk membunuh mantan perdana menteri Benazir Bhutto saat berkampanye untuk pemilihan.
Musharraf menyangkal terlibat dalam pembunuhan Bhutto, dan pemerintah menuduh pelakunya adalah pemimpin Taliban Pakistan Baitullah Mehsud yang juga membantah keterlibatannya. Mehsud telah tewas dalam serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat tahun 2009.
Putra Bhutto, Bilawal Bhutto Zardari, Ketua Partai Rakyat Pakistan yang berkuasa, menuduh Musharraf pembunuhannya.
Pada 2010, sebuah laporan PBB mengatakan kematian Bhutto bisa dicegah dan menuduh pemerintah Musharraf gagal memberikan perlindungan yang memadai.
Sementara rekan jaksa Zulfiqar, Ashraf Gujar, menggambarkan Zulfikar sebagai seorang jaksa yang sangat kompeten.
"Dia memiliki pengalaman yang luas dalam menangani kasus-kasus rumit dan high-profile dan karena kompetensinya ia ditugaskan menangani kasus Benazir Bhutto dan beberapa kasus lainnya," kata Gujar.
Presiden Pakistan Asif Ali Zardari yang merupakan mantan suami Bhutto, mengutuk keras pembunuhan kejaksaan dan menyerukan penyelidikan menyeluruh.
“Motif pembunuhan itu belum jelas, namun keterlibatannya dalam dua kasus utama yang besar memungkinkan akab kuat diteliti,” kata Zardari.
Tahanan rumah Musharraf
Hari Selasa (30/4), mantan penguasa militer Pervez Musharraf ditempatkan di dalam tahanan rumah selama dua minggu atas tuduhan bahwa ia bersekongkol untuk membunuh mantan perdana menteri Benazir Bhutto saat berkampanye untuk pemilihan.
Musharraf menyangkal terlibat dalam pembunuhan Bhutto, dan pemerintah menuduh pelakunya adalah pemimpin Taliban Pakistan Baitullah Mehsud yang juga membantah keterlibatannya. Mehsud telah tewas dalam serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat tahun 2009.
Putra Bhutto, Bilawal Bhutto Zardari, Ketua Partai Rakyat Pakistan yang berkuasa, menuduh Musharraf pembunuhannya.
Pada 2010, sebuah laporan PBB mengatakan kematian Bhutto bisa dicegah dan menuduh pemerintah Musharraf gagal memberikan perlindungan yang memadai.
Sementara rekan jaksa Zulfiqar, Ashraf Gujar, menggambarkan Zulfikar sebagai seorang jaksa yang sangat kompeten.
"Dia memiliki pengalaman yang luas dalam menangani kasus-kasus rumit dan high-profile dan karena kompetensinya ia ditugaskan menangani kasus Benazir Bhutto dan beberapa kasus lainnya," kata Gujar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar