Rabu, 03 April 2013

TOLAK HENTIKAN OPERASI, BANK MOGADISHU DIBOM




(PERANG DUNIA XXX) ---Mogadishu// Sebuah bom meledak di luar kantor pusat Bank Dahabshiil dan kantor pusat agen transfer uang terkemuka di Mogadishu, yang melukai dua orang, Selasa (2/4), lansir Press TV yang dipantau MINA.

Ledakan terjadi beberapa jam setelah pihak bank menolak perintah kelompok gerilyawan Al-Shabaab yang memerintahkan perusahaan tersebut menghentikan operasinya di daerah-daerah kendali Al-Shabaab.

Para pejabat polisi mengatakan bahwa dua orang terluka dalam ledakan yang menghancurkan pintu kantor dan mengotori daerah sekitar dengan puing-puing.

"Sebuah bom yang dikendalikan jarak jauh ditanam di depan bank Dahabshiil Mogadishu dan kantor pusat transfer uang yang melukai dua penjaga," kata kapten polisi Nur Hassan.

Sebelumnya, anggota Al-Shabab dilaporkan memasuki Bank Dahabshiil di daerah Somalia di bawah kendali mereka dan menuntut penutupan bank. mereka menuduh perusahaan itu bekerja untuk lembaga bantuan yang operasinya telah dilarang di wilayah mereka.

Lembaga transfer uang seperti Dahabshiil menjadi semakin penting bagi retaknya perekonomian Somalia, yang tidak memiliki sektor perbankan yang dikembangkan selama 20 tahun konflik sipil.

Pemerintahan transisi di Mogadishu yang didukung Barat telah memerangi pejuang Al-Shabab selama lima tahun terakhir,  dibantu oleh pasukan Uni Afrika dari Uganda, Burundi, dan Djibouti.

Sekilas Somalia
Somalia adalah negara strategis  yang terletak di Tanduk Afrika, namun  tetap menghasilkan jumlah pengungsi tertinggi di Afrika dan di dunia
Pada jaman dahulu, Somalia adalah pusat penting perdagangan dengan seluruh dunia kuno. Menurut sebagian besar ulama, Somalia adalah salah satu lokasi yang paling mungkin dari negeri legenda Negeri Punt (Land of Punt), mitra dagang Mesir Kuno yang memproduksi dan mengekspor emas, damar aromatik, kayu hitam Afrika, ebony, gading, budak dan binatang liar.
Informasi tentang Punt telah ditemukan dalam catatan Mesir kuno sebagai daerah misi perdagangan.
Sementara itu pendudukan penjajah Italia di Somalia berlangsung sampai tahun 1941, ketika digantikan oleh pemerintahan militer Inggris. Somalia Utara tetap protektorat (negara dalam lindungan negara kuat), sementara Somalia selatan disepakati menjadi Perwakilan PBB tahun 1949.

Pada tahun 1960, dua daerah tersebut bersatu membentuk Republik Somalia yang independen di bawah pemerintahan sipil. Mohamed Siad Barre mengambil alih  kekuasaan tahun 1969 dan mendirikan Republik Demokratik Somalia.
Tahun 1991, pemerintah Barre runtuh saat Perang Saudara Somalia pecah.
Dengan tidak adanya pemerintahan pusat, warga Somalia kembali ke bentuk lokal resolusi konflik, yang terdiri dari hukum perdata, hukum agama dan hukum adat.

Pemerintah Transisi Nasional (TNG) didirikan tahun 2000 diganti oleh pembentukan Pemerintah Transisi Federal (TFG) tahun 2004, yang membangun kembali lembaga-lembaga nasional seperti Militer Somalia.

Tahun 2006 , TFG, dibantu oleh tentara Ethiopia, memegang kendali sebagian besar zona selatan dan terbentuk Persatuan Pengadilan Islam (ICU). ICU kemudian terpecah-pecah menjadi kelompok-kelompok bersenjata seperti Al-Shabaab, yang memerangi TFG dan AMISOM, pasukan sekutu untuk mengontrol wilayah Somalia.

Munculnya gerakan perlawanan membuat  lepasnya sebagian besar wilayah yang telah  disita  pertengahan 2012.

Di tahun 2011-2012, sebuah proses politik Roadmap diluncurkan, menyediakan tolok ukur yang jelas mengarah pada pembentukan lembaga-lembaga demokratis permanen. Dalam kerangka administrasi, sebuah Konstitusi Sementara baru disahkan Agustus 2012, yang menjadikan Somalia sebagai negara federasi.

Setelah berakhirnya mandat sementara TFG di bulan yang sama, dibentuk Pemerintah Federal Somalia, pemerintah pusat permanen pertama sejak dimulainya perang sipil.

Bangsa yang mayoritas Muslim Sunni ini telah mengalami masa rekonstruksi yang intensif, khususnya di ibukota, Mogadishu. Selama bertahun-tahun, Somalia telah mempertahankan ekonomi informal, yang meliputi  peternakan, remittance (perusahaan uang transfer) dan telekomunikasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar