(PERANG
DUNIA XXX) --- Paris// Media Perancis Le Journal Du Dimanche di Paris melaporkan
rating survei popularitas Presiden Perancis Francois Hollande turun enam poin
mencapai titik terendah, yaitu hanya 25 persen, Ahad (21/4), menurut survei
yang dilakukan oleh Ifop Institute.
Hasil survey menunjukkan 1.875 responden percaya bahwa Hollande dan pemerintahannya meletakkan fokus pada mata pelajaran non-prioritas seperti legalisasi pernikahan sesama jenis, Press TV melaporkan.
Selain itu, responden mengeluhkan kurangnya wewenang Hollande dalam kasus memalukan mantan Menteri APBN Jerome Cahuzac serta cerobohnya presiden ketika memilih dia.
Rating 25 persen untuk April, lebih rendah dari 28,6 persen yang diterima Hollande dalam putaran pertama pemilihan presiden tahun lalu.
Skor tersebut lebih buruk daripada hasil terendah yang pernah diraih pendahulunya Nicolas Sarkozy.
Hasil survey menunjukkan 1.875 responden percaya bahwa Hollande dan pemerintahannya meletakkan fokus pada mata pelajaran non-prioritas seperti legalisasi pernikahan sesama jenis, Press TV melaporkan.
Selain itu, responden mengeluhkan kurangnya wewenang Hollande dalam kasus memalukan mantan Menteri APBN Jerome Cahuzac serta cerobohnya presiden ketika memilih dia.
Rating 25 persen untuk April, lebih rendah dari 28,6 persen yang diterima Hollande dalam putaran pertama pemilihan presiden tahun lalu.
Skor tersebut lebih buruk daripada hasil terendah yang pernah diraih pendahulunya Nicolas Sarkozy.
Survei tersebut juga menunjukkan ketidakpuasan yang semakin besar dari pendukung Hollande sendiri dengan hanya 64 persen mendukung dia di bulan April, kehilangan 13 persen dari dari 77 persen di bulan Maret.
Selain itu, survei mengungkapkan bahwa Perdana Menteri Jean-Marc Ayrault, anggota partai sosialis, menerima kehilangan enam poin menjadi 30 persen pada April.
Popularitas pemimpin sosialis ini jatuh terkait dengan putus asanya ekonomi Perancis dan melonjaknya jumlah pengangguran.
Tanggal 19 Maret, pemerintah Perancis dilanda skandal ketika Cahuzac mengundurkan diri sebagai Menteri APBN.
Tanggal 2 April, Cahuzac didakwa dalam kasus pencucian uang hasil penggelapan pajak, setelah ia mengaku memiliki rekening bank Swiss sekitar 600.000 euro (sekitar 776.000 dolar AS) selama 20 tahun terakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar