Rabu, 10 April 2013

INDONESIA – JERMAN ADAKAN DIALOG LINTAS AGAMA - BUDAYA

 

(PERANG DUNIA XXX) --- Jakarta// Indonesia dan Jerman melaksanakan kegiatan  Dialog Lintas Agama dan Budaya (DLA) Indonesia – Jerman yang Ketiga,  dengan tema “Advancing Religious and Cultural Cooperation through Education”, 9 -12 April di Manado, Sulawesi Utara.

Situs resmi Kemlu RI melaporkan bahwa Indonesia membuka seluas-luasnya ruang dialog lintas kepercayaan sebagai media untuk berbagi lessons-learned dan best practices, bagi upaya menciptakan harmoni diantara umat-umat beragama. Hal ini menjadi salah satu dasar dilaksanakannya kegiatan tersebut.

Duta Besar RI untuk Jerman, Eddy Pratomo, selaku ketua delegasi Indonesia meyakini bahwa pelaksanaan DLA antara Indonesia-Jerman ini akan memperkuat hubungan antara masyarakat kedua negara. Dijelaskan bahwa Indonesia telah secara aktif terlibat dalam forum internasional mempromosikan dialog lintas agama dan budaya di tataran bilateral, regional, dan multilateral.  

Tahun 2014, Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah United Nations of Alliance of Civilization yang merupakan konsekuensi logis atas keaktifan Indonesia tersebut. 

Komitmen Indonesia ini didukung dengan kenyataan di tanah air dengan adanya peningkatan pertumbuhan jumlah tempat ibadah di Indonesia yang signifikan dan membuktikan kehidupan beragama yang semakin dinamis dari waktu ke waktu.

Adapun delegasi Jerman dipimpin oleh Duta Besar Heinrich Kreft, Direktur Diplomasi Publik dan Dialog Antar Peradaban dari Kementerian Luar Negeri Jerman.

Dalam sambutannya Kreft menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan DLA RI- Jerman. Keberhasilan pelaksanaan DLA merupakan bukti kuat bahwa Indonesia dan Jerman berbagi kepentingan dan perhatian yang sama dalam isu dialog antar agama dan upaya menyebarkan toleransi dan perdamaian antar umat beragama.

Gubernur Sulawesi Utara Sarundajang memberikan sambutan dan sekaligus membuka secara resmi DLA RI-Jerman dengan menyampaikan sambutan hangat dari masyarakat Sulawesi Utara kepada seluruh delegasi di negeri sejuta senyum dan nyiur melambaitersebut.

Sarundajang memaparkan bahwa Provinsi Sulawesi Utara memiliki toleransi yang tinggi antar umat beragama yang hidup dalam keharmonisan. Walaupun berada di tengah-tengah daerah konflik Poso, Maluku, dan Filipina Selatan, keyakinan bahwa kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah telah melekat di benak tiap-tiap masyarakat Sulawesi Utara diperkuat dengan motto “Torang Samua Basudara” memberikan arti yang mendalam bagi pengembangan Sulut di berbagai sisi kehidupan.

Acara Dialog diisi dengan para pembicara antara lain Prof. Dr. Achmad Gunaryo (Kepala Pusat Kerukunan Agama, Kemenag RI) dan Dr. R.A.D. Siwu, PhD (Universitas Kristen Indonesia, Tomohon) dari Indonesia. Pembicara dari pihak Jerman adalah Duta Besar Dr. Heinrich Kreft (Direktur Diplomasi Publik dan Dialog Antar Peradaban dan Prof. Harry Harun Behr, University of Erlangen-Nurnberg.

Selain rangkaian kegiatan DLA Indonesia – Jerman, akan diadakan juga Public Lecture pada 11 April 2013 di Universitas Sam Ratulangi oleh Ketua Delegasi Jerman, Ambassador Dr. Heinrich Kreft dengan tema “Germany Experiences and Challenges in Religious and Cultural Harmony”. 

Sebelumnya delegasi Jerman yang dipimpin Kreft telah melakukan kunjungan kehormatan kepada Wakil Menlu RI, Wardhana, di Kementerian Luar Negeri RI, Senin (8/4).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar