(PERANG DUNIA XXX) --- Jakarta// Sekjen Kementerian Agama Bahrul Hayat
dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (19/4), mengatakan Indonesia dan Yordania
akan menggelar Konferensi Islam dalam pembangunan peradaban dan perdamaian
dunia di Jakarta, 23-24 April 2013.
Bahrul mengatakan bahwa acara itu di adakan di Jakarta terkait kesiapan
Indonesia sebagai tuan rumah, situs www.kemenag.go.id
melaporkan.
Konferensi pembangunan peradaban tersebut bertujuan menghidupkan kembali pesan-pesan
perdamaian sekaligus berupaya menghasilkan pembentukan International Islamic
School Banking (Sekolah Bank islam Internasional).
Sebanyak 300 peserta dari 12 negara akan hadir dalam konferensi itu, yaitu
Yordania, Brunei Darussalam, Papua Nugini, Jepang, Taiwan, Palestina, Rusia,
Kamboja, Vietnam, Singapura, Malaysia, Serbia, Turki, Inggris, Mesir, Thailand
dan Timur Leste. Mereka berasal dari para menteri agama, kalangan professional,
akademisi, dan praktisi di bidang ekonomi.
Tuty Alawiyah, selaku rektor dari Universitas Assyafiiyah menyatakan
gembira dapat dilibatkan dalam kegiatan konferensi internasional tersebut. Lima
univeristas dilibatkan dalam event tersebut.
Selain Asysyafiiyah, terlibat juga Universitas Indonesia (UI), Institut
Teknologi Bandung (ITB), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Bahrul Hayat mengatakan bahwa Indonesia dan Jordania menggelar konferensi
dilatarbelakangi bahwa selama ini Indonesia dijadikan model kerukunan umat
beragama.
Kementerian Agama RI dan Kementerian Wakaf dan Agama Kerajaan Yordania bersepakat
menggelar konferensi itu di Jakarta dengan harapan dapat mengkaji dan
menjelaskan peran Islam dalam pembangunan peradaban manusia yang bermoral.
“Dan lebih penting lagi adalah mengkaji dan menjelaskan doktrin dan peran
Islam dalam mengembangkan sumber daya manusia yang unggul, kompetitif dan
berakhlak. Termasuk menjelaskan doktrin dan peran Islam dalam mewujudkan
kesejahteraan umat,” kata Bahrul.
Mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Yordania, Zainul Bahar
Noor, mengatakan melalui konferensi tersebut, dapat dipromosikan pesan-pesan Risalah Amman
(Amman Message) dan kerukunan dalam beragama (interfaith dialogue) guna
mewujudkan dunia yang damai.
“Dalam konferensi itu juga akan dibahas bank wakaf. Karena itulah pihak
perguruan tinggi dilibatkan dan diharapkan dapat memberi masukan secara
akademis bagaimana membentuk model pembentukan bank wakaf. Wakaf di Indonesia memiliki
potensi besar,” kata Zainul.
Menurut Zainul, dalam prespektif Islam perlu dikembangkan sumber daya
manusia unggul dan bermoral, membangun ekonomi berkeadilan, dan membangun
kesejahteraan umat. Faktor tersebut saling berkait dan menjadi persoalan yang
harus dibahas.
Sejumlah narasumber bergelar profesor akan menyampaikan paparannya, yaitu Amir
Al Hafi, Muhammad Al Zaghul dan Ahmad Al Saad.
Mantan Wapres Jusuf Kalla, Mendikbud Muhammad Nuh, Komaruddin Hidayat dan
Muliman D. Hadad akan menyampaikan pandangannya tentang agama, perdamaian dan
peradaban dunia dan peran Islam dalam pembangunan ekonomi yang berkeadilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar