(PERANG DUNIA XXX) --- Teheran//
Pengamat politik dan editor senior Veteran Today, Gordon Duff dari Ohio dalam
wawancaranya di Press TV, Teheran, Selasa (30/4), mengatakan Jerman ikut terlibat
dalam teror yang diciptakan oleh Israel.
Pernyataan Duff terkait masalah
peresmian kapal selam Israel kelas Dolphin di Jerman Utara.
“Sejujurnya, pemerintah Jerman di bawah (Angela) Merkel sama-sama terlibat ke Israel,” kata Duff.
Menurut Duff, Israel tidak memiliki fasilitas untuk memperlengkapi kembali kapal selamnya. Mereka dengan sengaja memasang nuklir dari Jerman dan sangat mungkin Israel memiliki peluncur rudal di kapalnya.
“Sejujurnya, pemerintah Jerman di bawah (Angela) Merkel sama-sama terlibat ke Israel,” kata Duff.
Menurut Duff, Israel tidak memiliki fasilitas untuk memperlengkapi kembali kapal selamnya. Mereka dengan sengaja memasang nuklir dari Jerman dan sangat mungkin Israel memiliki peluncur rudal di kapalnya.
“Kami telah
melihat bukti ini, mereka meninggalkan Jerman dengan senjata nuklir di atas kapal.
Semua modifikasi kapal selam ini untuk memberikan senjata pemusnah massal yang
dibuat di Jerman,” kata Duff.
Duff menganalisa bahwa tidak ada tujuan lain bagi kapal selam Israel daripada pengiriman
senjata pemusnah massal, perang biologi atau kimia nuklir, mereka tidak
memiliki tujuan lain apapun selain keterampilan yang luas, terorisme
internasional bersama Jerman sebagai negara nakal dan sepenuhnya terlibat di
Israel.
“Sanksi harus diterapkan melawan Jerman, karena mereka benar-benar terlibat. Ini bukan sekedar kapal selam, ini adalah sebuah platform senjata, sistem senjata lengkap disampaikan oleh Jerman dengan tidak ada tujuan lain selain untuk memberikan senjata nuklir, termasuk NATO, Eropa Barat atau Amerika,” kata Duff.
“Sanksi harus diterapkan melawan Jerman, karena mereka benar-benar terlibat. Ini bukan sekedar kapal selam, ini adalah sebuah platform senjata, sistem senjata lengkap disampaikan oleh Jerman dengan tidak ada tujuan lain selain untuk memberikan senjata nuklir, termasuk NATO, Eropa Barat atau Amerika,” kata Duff.
Menjawab
pertanyaan tentang peran PBB dalam upaya menghukum negara-negara seperti Jerman
atau Israel, Duff mengatakan bahwa jika masih ada negara-negara seperti Amerika
yang memiliki suara penentu di Dewan Keamanan, maka Majelis Umum PBB tidak
memiliki kekuatan apa pun.
“Tahun lalu mereka mengakui negara Palestina. Namun Israel masih merubuhkan rumah di sana, masih tidak menghormati kedaulatan, masih melintasi perbatasan sesuka mereka, masih membom dan meroket,” tegas Duff.
“Tahun lalu mereka mengakui negara Palestina. Namun Israel masih merubuhkan rumah di sana, masih tidak menghormati kedaulatan, masih melintasi perbatasan sesuka mereka, masih membom dan meroket,” tegas Duff.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar