(PERANG DUNIA
XXX) --- Doha// Ratusan delegasi bertemu dalam Konferensi
Donor, Ahad (7/4)
di Doha, meningkatkan dukungan proyek
multi-miliar dolar untuk membangun
kembali wilayah Darfur di Sudan setelah
konflik selama satu dekade, lansir Al Jazeera.
Dua hari konferensi yang dimulai Ahad, disepakati di dalam kesepakatan damai Juli 2011 yang ditandatangani pihak Khartoum dan aliansi kelompok gerakan perlawanan Sudan di ibukota Qatar.
Dua hari konferensi yang dimulai Ahad, disepakati di dalam kesepakatan damai Juli 2011 yang ditandatangani pihak Khartoum dan aliansi kelompok gerakan perlawanan Sudan di ibukota Qatar.
Menjelang pertemuan, dilaporkan terjadi aksi protes terhadap hal itu dari kamp pengungsi di Darfur. Demonstran menyerukan untuk mengakhiri ketidakamanan di Darfur.
Omar Al Saleh Al Jazeera, melaporkan dari Doha, demonstrasi ditahan di kamp-kamp yang dikendalikan oleh kelompok perlawanan yang bukan penandatangan konferensi donor.
"Darfur tidak 100 persen aman," kata Al Saleh. "Ini adalah wilayah yang lebih besar dari Perancis, ketakutan dan ketidakamanan berlaku."
Pertemuan Doha diadakan 10 tahun setelah gerakan perlawanan bangkit di wilayah Sudan Barat untuk mengakhiri apa yang mereka sebut dominasi kekuasaan dan kekayaan di antara elit Arab di negara itu.
Qatar menengahi kesepakatan damai antara faksi gerakan perlawanan dan pemerintah Sudan pada tahun 2011, namun kelompok gerakan perlawanan utama seperti Gerakan Keadilan dan Kesetaraan menolaknya.
Kesepakatan damai Doha dipandang sebagai landasan dari upaya internasional untuk mengakhiri kekerasan, tetapi ratusan ribu pengungsi terpaksa mengungsi dan mengatakan mereka hanya bisa pulang jika ada kompensasi atas kerugian mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar