(PERANG DUNIA XXX) --- Teheran// Legislator Iran di Teheran
mengatakan, Senin (25/3), pembicaraan terakhir antara Iran dan enam kekuatan
dunia di Almaty, Kazakhstan, tidak dapat dianggap sebagai awal untuk negosiasi
antara Teheran dan Washington, karena Amerika Serikat (AS) tidak serius.
"Apa yang terjadi dalam pembicaraan dengan G5 +1 (lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman) tidak dapat dianggap sebagai awal untuk pembicaraan antara Iran dan AS, perkataan pejabat Gedung Putih tidak sesuai dengan perbuatan mereka, "kata Anggota Parlemen Ketua Dewan Sharif Hosseini, Fars News Agency melaporkan.
Babak terakhir pembicaraan antara Teheran dan enam negara kekuatan dunia diadakan di Almaty pada 26-27 Februari. Dalam pembicaraan mereka sepakat menyelenggarakan pertemuan para ahli di Istanbul, Turki, 17-18 Maret. Kemudian melanjutkan pembicaraan di tingkat negosiator utama mereka di Almaty, 5-6 April.
"Perilaku dan tindakan AS di wilayah ini bertujuan mengalihkan opini publik. Oleh karena itu, lampu hijau AS untuk melakukan pembicaraan dengan Iran tidak harus dianggap serius," kata Hosseini.
Anggota parlemen Iran mengatakan bahwa untuk membuat pembicaraan dengan Iran itu mungkin, tapi Barat harus menghapus sanksi anti-Iran, menghentikan kebijakan bullying dan menarik pasukan militernya dari daerah.
Pernyataan itu disampaikan beberapa hari setelah Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Ayatollah Ali Khamenei mempertanyakan kejujuran AS dalam tawaran perundingannya dengan Iran, dan menekankan bahwa pembicaraan tidak akan berarti selama Washington melanjutkan kebijakan bermusuhan terhadap Iran.
"Melalui cara dan pesannya yang berbeda, Amerika mencoba untuk bernegosiasi dengan kami pada masalah nuklir, tapi saya tidak optimis tentang perundingan," kata Khamenei saat melayani rakyat Iran di kota suci Iran Mashhad Northeastern, Kamis minggu yang lalu.
"Saya tidak menentang pembicaraan berkaitan masalah nuklir, namun isu-isu tertentu harus diperjelas," katanya. "Kami telah berulang kali menegaskan bahwa kami tidak mencari senjata nuklir tetapi Anda (AS) tidak percaya perkataan kami ini jujur, mengapa kita harus mempercayai perkataan Anda? "
Menurut pemimpin religi Iran itu, negosiasi adalah taktik AS untuk menipu opini publik dan sebaliknya Amerika harus membuktikannya. Dia menunjuk ke perundingan antara Iran dan Kelompok G5+1, dan mengatakan bahwa Washington tidak ingin pembicaraan sampai pada suatu kesimpulan.
"Berkenaan dengan masalah nuklir, Iran hanya ingin pengakuan hak untuk pengayaan," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar