(PERANG
DUNIA XXX) --- Birmingham// Tokoh masyarakat Muslim Birmingham mengecam
individu Muslim yang menyebarkan pesan kebencian dengan memutarbalikkan pesan dalam
Islam, Rabu (1/5), Birmingham.
“Muslim yang memberitakan pesan-pesan kebencian dan perpecahan akan menghadapi konsekuensi dari tindakan mereka,” kata pemimpin komunitas Islam Birmingham, Birmingham Mail melaporkan.
Dalam sebuah pernyataannya, Koalisi Organisasi Muslim dan Masjid Birmingham mengatakan dua kasus terbaru yang melibatkan 19 pria Muslim dari kota itu tidak mewakili masyarakat Muslim.
Juru bicara Suleiman Samuel, mengacu pada organisasi islamophobia Liga Pertahanan Inggris (English Defence League/EDL) Maret, mengatakan bahwa kelompok dan skema delapan bomber yang ingin meledakkan diri kemudian berhasil digagalkan, bukanlah atas nama umat Islam.
Samuel mengatakan 230.000 orang komunitas Muslim telah menentang organisasi dan individu yang memberitakan pesan-pesan kebencian dan perpecahan selama bertahun-tahun.
"Kami tidak akan mendukung setiap inisiatif yang dirancang membawa aib bagi masyarakat kita dan mengutuk siapa pun yang berpikir kekerasan merupakan respon yang diterima untuk provokasi," katanya.
Menurut Samuel, tidak ada tempat untuk kekerasan atau provokasi yang tidak peduli terhadap pandangan orang lain.
"Individu yang merespon provokasi dengan kekerasan, memutarbalikkan pesan Islam yang sebenarnya, harus siap menghadapi konsekuensi penuh dari tindakan mereka," tegas Samuel.
Sementara itu, Jahan Mahmood, juru bicara komunitas Muslim yang tinggal di Sparbrook, mengatakan orang-orang yang tinggal di daerah tidak senang dengan stigma pemikiran rencana teror terbaru yang melibatkan pemuda dari komunitas Muslim kota.
"Kami ingin tinggal di kota yang aman. Pesan seperti apakah itu yang dikirim ke tetangga kita?" kata Mahmood.
Mahmood menyerukan adanya lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan oleh polisi West Midlands bersama komunitas Muslim.
Telah
tercipta tingginya ketegangan di atas Proyek Champion yang memasang 218 kamera,
beberapa di antaranya tersembunyi, di daerah kota mayoritas Muslim untuk pengawasan
anti-teror . Namun itu telah dihapus pada 2011 setelah tidak pernah dinyalakan.
"Kami
kehilangan sedikit kepercayaan di sana dan itu tidak mengirimkan pesan yang
tepat kepada masyarakat," kataMahmood.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar