Sabtu, 06 April 2013

DIPLOMAT DAN WARGA AS TEWAS DI AFGHANISTAN




(PERANG DUNIA XXX) - Washington// Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry mengkonfirmasi bahwa diplomat dan warga sipil AS telah tewas di Afghanistan Selatan, Sabtu (6/4), Washington, lansir Press TV yang dipantau Mi’raj News Agency (MINA).

Para pejabat Amerika dan Afghanistan mengatakan tiga tentara dan dua warga sipil AS tewas, Sabtu, ketika sebuah bom mobil menyerang konvoi pasukan NATO pimpinan AS di Qalat, ibukota provinsi Zabul. Seorang dokter Afghanistan juga tewas dalam serangan itu. Peristiwa itu adalah hari paling mematikan bagi perang AS selama delapan bulan terakhir.

Pejabat AS yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan sekitar sembilan orang AS dan warga Afghanistan lainnya terluka dalam serangan itu.

Sabtu malam, Kerry berkabung atas hilangnya petugas dinas luar negeri AS tersebut, dan mengatakan ia telah bertemu dengannya di Kabul pekan lalu. Kerry  menjelaskan  bahwa petugas tersebut "cerdas, mampu, bersemangat untuk melayani, dan sangat berkomitmen untuk negara kita".

"Saya berharap semua orang di negara kita bisa melihat pengabdian, loyalitas dan kerja kerasnya yang luar biasa dan diplomat kita melakukan hal berbahaya di garis depan di tempat-tempat yang paling berbahaya di dunia," kata Kerry.

Juru bicara Taliban Qari Yousef Ahmadi mengaku bertanggung jawab atas serangan Zabul.

Pejabat nasional AS yang lain juga tewas dalam serangan terpisah Taliban di Afghanistan Timur, kata militer AS dalam sebuah pernyataan.

Pada tanggal 16 Agustus tahun lalu, tujuh tentara Amerika juga tewas dalam dua serangan di provinsi Kandahar. Enam lainnya tewas ketika kelompok militan Taliban menembak jatuh helikopter mereka dan satu tentara tewas dalam serangan bom pinggir jalan.

Menurut website icasualties.org, total 30 tentara asing, termasuk 24 tentara AS, tewas di Afghanistan di tahun ini. Enam warga sipil asing juga tewas di Afghanistan di tahun 2013.

Sebanyak 3.279 tentara asing telah tewas di Afghanistan sejak perang pimpinan AS dimulai tahun 2001.

Meningkatnya jumlah korban militer di Afghanistan telah menyebabkan kemarahan meluas di AS dan negara-negara anggota NATO lainnya, mengurangi dukungan publik untuk perang Afghanistan.

Perang pimpinan AS di Afghanistan dimulai pada Oktober 2001. Invasi tersebut menggulingkan Taliban dari kekuasaan, tetapi ketidakamanan terus meningkat di seluruh Afghanistan, meskipun didatangkan 100.000 tentara pimpinan AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar