(PERANG DUNIA XXX) --- Jakarta// Politisi dan pakar ekonomi Rizal
Ramli di Jakarta, Kamis (14/2) mengatakan pemimpin sekarang identik dengan pencitraan,
berbeda dengan pemimpin dulu yang
identik dengan pencerdasan.
“Sejarah Indonesia
dipenuhi dengan pengorbanan para pejuang yang konsisten menarik garis tegas
terhadap penjajah kolonial,” kata Rizal.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Mentri
Keuangan era Presiden Abdurrahman Wahid itu mencontohkan Soekarno yang sejak
dulu memegang prinsip non-kooperatif walaupun harus menanggung resiko dipenjara,
diadili dan dibuang berulang kali oleh penjajah Belanda. Demikian pula dengan Tjokroaminoto,
Hatta, Sjahrir, Natsir, dan lainnya.
“Empat dan lima
tahun yang lalu, yang berani kritis terhadap rezim korup dan penjual kedaulatan
negara hanyalah para aktivis yang sebagian kecil intelektual yang sadar. Tapi
sekarang saya bangga dengan rakyat kita yang sudah berdiri paling depan menghendaki
perubahan,” kata Rizal yang baru kembali dari Maroko untuk berbicara di depan
para oposisi Timur Tengah.
“Pemilu sekarang modalnya hanya iklan, poster dan spanduk,
itulah bedanya pemimpin sekarang. Sehingga kemerdekaan dengan mudah digadaikan,”
tambah Rizal yang juga sebagai Ketua Aliansi Rakyat untuk Perubahan (ARUP).
Senada dengan Sekjen Suara Independen Rakyat Indonesia
(SIRI) Razman Arif yang mengatakan pemimpin itu lahir bukan dari penctraan.
“Pemimpin itu lahir dari pergulatan, dari reformasi,”
katanya.
Razman yang menuntut revolusi menyimpulkan bahwa Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono adalah pemimpin produk pencitraan.
“Semua partai politik baru yang lahir dari potret iklan,
ketika ditinggalkan oleh tokohnya, maka
akan lumpuh, contohnya Nasdem (Partai Nasional Demokrat) yang ditinggal Hary
Tanoe. Belum tentu partai yang seperti itu rohnya untuk rakyat,” kata Razman.
Menurut Razman, dari sekian besarnya prospek kekayaan
Indonesia, hanya 2,5 persen yang dinikmati rakyat, selebihnya dikuasai dan
dinikmati oleh penguasa negeri ini.
“Ini adalah politik menipu ala iklan dan pencitraan,”
tambahnya. (ABU DZAKIR).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar